Tidak juga
Kau bilang sempurna
Tidak juga
Aku bersama laut
Terus bercumbu di tepian
Airmataku terkadang menggelombang
Memecah di hempasan terakhir
Melihat jalan yang terkadang diceraikan oleh dan pada untuk
Sentuhan tapak
Gelombang airmataku juga kadang surut
Bersama surutnya semangatku menunggu wujud
Pada sepuh juang yang mengeras Raja Haji Fissabilillah
Wallah..
Tiang itu menopang awan
Menggapai angin
Dan pun juga di ludahkan oleh mata
Yang tak sudi memandang
Begitu lengangnya
Hingga kuceraikan laut
Ku talak awan
fayakunNYA mengilai
“akulah monument sepi”
Dokumen Yoan Sutrisna Nugraha pada antologi KETIKA LENSA-KETIKA KATA
0 Komentar