kita ini bangkai hidup
yang menanti busuknya tiba
meski terkadang sudah tercium
lewat tingkah amal dan dosa
masanya telah tiba
terbujur kaku
bisu
melebam biru
menderai tangis isak sedu
baringlah
sembari menanti tahlil usai
sayup...
bersama salam yang tak sampai
coba bentangkan
seberapa panjang perjalanan hidup
seberapa lebar zarah yang dikumpulkan
cukupkah untuk membalut tubuh
atau hanya sekedar jadi belacu
kita ini bangkai hidup
yang merajut kafan kehidupan
yang memahat nisan perjalanan
bungkuslah...
jadikan santapan nikmat
untuk cacing
dan tanah kuburan
coba bentangkan lagi
atau lipat yang rapi
sambil menunggu masa yang pasti
bingkai di jiwa
gantung dihati
jadikan selimut ketika mati
YS.Nugraha
meja ilmu gubuk pikir
debur Desember 0411
perjalanan menghitung hari"
0 Komentar