*SINDIR-MENYINDIR* II

selamat siang wahai sahabat
mari sejenak beristirahat
merenggangkan otot melepas penat
mengelap kering sedikit keringat

untuk sahabat yang sedang santai
ada cerita yang mau disampai
tentang negeri nasib tergadai
laksana rumput diterjang badai

tanjung kelapa negeri bernama
terkenal julukan kota budaya
tidak terdapat di dalam peta
hanya tersemat di akal kita

kisah ini awal bermula
dari rancangan pergantian raja
raja yang lama dah habis masa
ibarat makanan kadaluarsa

negeri riuh sibuk tak tentu
galau dan bimbang pikiran bercelaru
takut terhadap calon yang baru
buruk perangai macam hantu

untung calonnya selaksa rupa
ada lelaki, prempuan juga
sehingga rakyat sedikit lega
untuk memilih menjadi raja

namun terkadang apalah daya
sebagian rakyat ada yang kecewa
takutkan hidup makin sengsara
di dalam negeri Tanjung Kelapa

sebab banyak sudah terbukti
tak ada pejabat yang tak korupsi
dari uang hingga ke istri
semua nak lebih mereka dapati

ada pejabat istrinya empat
ditiap kota ada terdapat
satu dipajang sebagai syarat
tiga di simpan dengan rapat

ada juga mobilnya lima
masing-masing anak memilikinya
hingga pembantu dikasi juga
karena sangking teramat kaya

ada juga rumahnya mewah
berhektar-hektar luasnya tanah
hasil subhat dengan pak lurah
dalam pembagian hasil jatah

macam-macam model kelaku
membuat rakyat sedikit ragu
kemane hendak negeri ditandu
jika kelakuan seperti itu

wahai kawan wahai saudara
demikianlah singkat cerita
sebelum kita melanjudkan kerja
susunan kata harap dicerna

tersalah kata janganlah marah
ini ungkapan bimbang dan gundah
karena kami rakyat yang lemah
hanya melawan dengan bermadah

untuk kaum yang jadi tersinggung
mohon maaf kata diusung
saya tujukan ke datuk temenggung
janganlah saya dihukum pancung

akhirul kalam penutup kata
sebelun kita lanjut bekerja
nanti petang kita berjumpa
dengan kelanjutan syair cerita

SALAM TAKZIM
YS.Nugraha
meja ilmu gubuk pikir
180112

Posting Komentar

0 Komentar