ternyata, keberadaan rindu itu sulit diterka, seperti halnya ombak yang datang begitu saja atau kita bisa mengibaratkan juga dengan angin tanpa ada yang tahu rimbanya.
coba kau selami lagi rindu yang saat ini hadir, kau hanya mampu mengira posisinya, meskipun hebatnya rindu itu, sama sekali tak terlepas dari hanya sekedar rasa. terkadang tidak sedikit bagi rindu untuk menampakkan dirinya berupa linang airmata dan bisa juga menjelma peluk yang begitu dekap, namun sekali lagi dengan jelas menyatakan bahwa itu hanya sekedar wujudnya.
berbicara mengenai keberadaan rindu sama saja kau membuka lebar pintu untuk pelarian rindu itu sendiri, sangat mustahil rasanya ketika kau mengetahui letak rindu yang pasti membuat kau enggan untuk menjengah sejenak kedalamnya. sebab ketika kau menjengah meski sejenak maka kau tak akan mungkin dapat kembali. ya kau akan terus diseret oleh segenap kekuatan yang ada hingga berada pada kedalaman yang jauh dibatas perkiraan, sementara celah dari jengah yang kau lakukan itu akan terus menganga dan tak ada sesiapapun yang mengetahuinya. mutlaklah menjadikan rindu keluar dari keberadaan yang tertutup itu.
tak ada kemungkinan apapun yang bisa membuat kau kembali lagi dari kedalaman rindu karena tanpa ada satupun yang tahu keberadaan rindu saja, banyak orang yang larut dibuatnya.
mengetahui ini semua, masihkah kau bertanya dimana keberadaan rindu?
atau membiarkan keberadaan itu tetap menjadi misteri agar kau dapat selalu menikmati rindu yang entah berupa wujud dan hanya sekedar rasa?
0 Komentar