"bown, kenapa kau ucapkan kata-kata tabu itu?". Lisa tidak menerima ucapan Bown barusan yang tidak hanya menjadikan Lisa kehilangan selera untuk menghabiskan bakso di mangkuknya."apa kau tidak malu didengar mang ucup dan pelanggan yang lain?. Mendengar lontaran pertanyaan dari lisa Bown sepertinya cukup santai bahkan, sambil menghisap dalam Sampoernanya yang tinggal separuh. "apanya yang tabu?" ucapannya serentak keluar bersama asap tebal yang menjengkelkan jika menyapa wajah Lisa. "kau seharusnya tahu, justru kaulah yang menjadikannya merana. Aku hanya mengatakan 'burung' kepada wanita itu". "ish...burung itu kan maksudnya jorok Bown, sudahlah jangan menjadikan aku muntah karena pembicaraan ini". "jorok dari mananya?" "pokoknya jorok dan aku tidak mau mendengarnya." "lantas bagaimana dengan burung dirumahmu?, jika jorok dan negatif kenapa kau masih menyayanginya?". Bown berusaha membalikkan pertanyaan Lisa mungkin lebih tepatnya pandangan Lisa terhadap 'burung'. "kalau yang dirumah itu beda, dia jinak". "cukup dengan jinak saja?." "tidak juga, terkadang memberikan kebahagiaan yang sempurna dalam hidupku. Cukup pengertian dan ramah. Terbukti dengan malam kemarin, saat aku kelelahan pulang kerja hingga aku tak sempat mampir di bakso mang ucup ini, burung dirumah tidak mau bangun dan masuk ke sarang yang ada di kamar, dia tiduran saja di ruang tamu. Dan kau tahu Bown, paginya burung dirumah sudah berkicau dan mulai manja, sepertinya dia memahami kalau capekku sudah hilang dan dia minta dimasukkan kedalam sarang di kamar". "lantas dimana joroknya dengan burung yang aku ucapkan pada wanita itu?, toh dia juga sayang bersama burung pilihannya di toko burung". Bown berusaha mendapatkan penjelasan yang konkret dari Lisa. "sangat jelas dari matamu Bown, kau ucapkan burung pada wanita itu dengan matamu yang berkata lain, seolah kau menawarkan burungmu yang sebenarnya bukan burung pilihan wanita itu. Dan kau tahu Bown, burungmu itu adalah burung yang aku bayar untuk menemaniku di kantor jika aku kangen dengan burung dirumah. Mang ucup saksinya ketika penawaran diantara kita terjadi. Apa kau tidak malu dengan mang ucup? Kau mengingkari perjanjian kita Bown."
0 Komentar