ARSY TAK BERSAJAK



jumat malam
para tuhan termenung dan diam
menyesali tikam yang menghunus di tubuh sajak
darahnya adalah serangkai kata dan airmata
mengalir dari toreh yang menganga
kemudian kering sebelum pagi jelma
padahal
jauh sebelum malam datang
pada siangnya yang jumat juga
tuhan-tuhan kegirangan
berbaris membuat iringan
untuk menuju altar puja-puja

jumat larut dan mendingin
para tuhan masih kukuh pada lamunnya
setelah empat jilid antologi firman itu
tak ada lagi karya baru
dan tikam
masih menghunus di tubuh sajak
sebentar yang lalu dia nazak
tapi tidak mati
sebab jantung dan nadinya
sudah dititipkan
pada
kita
padahal
jauh sebelum jumat datang
bahkan matahari dan langit
belum terang membentang
justru sajaklah
yang menjadikan tikam
sebagai
pecundang

101
190113
arsy tak bersajak

Posting Komentar

0 Komentar