MEMORI HUJAN SEBUAH JANDA



dua pasang hujan menggigil di langit malam
kuyupnya basah
serupa tangis Pertiwi
yang telah janda
meninggalkan kita
sebagai anak yatim nestapa

baru sabtu malam lalu
Ibu kita yang pertiwi itu
bercumbu dengan lakinya
yang kini juga duda
bernama Indonesia

ketika itu, sepasang hujan tidak sedingin ini
cukup rinai tetesnya
menambah syahdu asmara mereka
lalu...
entah mengapa
lahirlah kita
dari rencana tak terduga
buah cinta rindu membara

Ibu Pertiwi tak pernah hamil
sebab rahimnya
tercecer sepanjang pulau
dari Sabang hingga Merauke
dan
Ayah kita
tak pernah membuahi
karena kelamin yang perkasa itu
sudah lama mati
akibat dari kesendirian
dengan dentuman bedil dan senapan
(ketika itu)

langit malam
bersahabat dengan gigil di dua pasang hujan
padahal siangnya
mereka saling cekau dan bermusuhan

sempat ku tanyakan
"kita ini seberanya apa"
lalu Ibu Pertiwi katakan
"engkau itu adalah siapa"

YS.Nugraha
2256
190113
memori hujan sebuah janda

Posting Komentar

0 Komentar