SETANGKAI DINGIN


malam dingin
para bibir gemetaran
mengharap menjamah sisa kecupan
setelah siang
mengeringkan sisa dahaga
dari pekik harap berkepanjangan

sekuntum dingin berdiri pelan-pelan
kakinya embun
meninggalkan jejak basah
pada sisa kabut malam
kemarilah...
langkahkan perjalananmu yang gontai
menyibak halimun nanar
serupa pekat putik kamboja
seketika mekar pada nisan nama kita
membagikan jatah wangi yang belum sempat tersidu

sekuntum dingin berjalan tertatih
takut pada pagi yang segera datang
lalu kita.........................................
........................................
....(teks hanya bisa dibaca oleh hati)..............
...................................
................
dan kuntum putik kemboja berguguran
sebelum putihnya kekuningan

YS.Nugraha
setangkai dingin
2341
160113

Posting Komentar

0 Komentar