SYAIR KAMPANYE JILID I DAN II

JILID I

Musim kampanye sudah di mulai
Promosi heboh segala partai
Dari yang serius sampai yang lebai
Saling menyudut saling membantai

mengajak rakyat supaya tak golput
Nanti April disuruh ikut
Boleh di contreng, coblos dan sulut
Sudah menjadi, janjipun luput

Segala macam caleg mencoba
Untuk dapat tampuk kuasa
Sampai bakar kemenyan dan dupa
Hingga semedi di gua-gua

Agaknya dia sudahpun lupa
bahwa rakyat bukanlah buta
Janji borak pejabat penguasa
Manisnya mulut menghias muka

Ada membawa nama agama
Bersumpah-sumpah bela sesama
Sudah menjadi dan berkuasa
Sumpahpun raib entah kemana

Bersorak-sorak takkan korupsi
Kalau terbukti siap tuk mati
Sekali KPK mendapat bukti
Mulai menuduh kanan dan kiri

Andaikan saja semuanya kompak
Kita GOLPUT secara serentak
Agak-agaknya baru tersentak
Berita heboh meruak-ruak

Dia suruh kita tak GOLPUT
Sementara dia saling menyikut
Yang mana satu hendak diturut
Turutkan hati, kepala berdenyut

Jangan salahkan rakyat yang golput
Sebab ianya terlalu takut
Racun janji manis di mulut
Sudah menjadi, rakyat tersudut


### 

JILID II

Ini syair jilid ke dua
Saya suguhkan untuk semua
Bukan sekedar untuk dibaca
Namun lebih untuk dicerna

Syair kampanye judul disebut
Sasaran luas segala sudut
Dari yang lebar sampai kerucut
Kita ulas berturut-turut

Hal pertama yang kita kaji
Tentang perihal sebuah janji
Yang banyak macam dan variasi
Hanya demi tahta di kursi

Kenapa janji diobral-obral
Semua cara dianggap halal
Butakan hati lumpuhkan akal
Semua rakyat hendak di jengkal

Janji manis halus dan lembut
Pujukkan rakyat supaya ikut
Untuk mencoblos nama terurut
Untuk memilih partai dimaksud

Apa untungnya bagi yang milih
Rakyat yang perih semakin pedih
Siang menangis malam merintih
Merenungkan hidup tiada beralih

Sementara coba lihat pejabat
Tak mau lagi hiraukan rakyat
Duit ditumpuk berkebat-kebat
perut buncit berlipat-lipat

KPU juga ikut berperan
Untuk kampanye dibuat aturan
Tapi nyatanya dalam perjalanan
Bagi yang melanggar tiada dihiraukan

Wahai kawan wahai saudara
Kita ini rakyat jelata
Jangan lagi dibuat buta
Oleh aturan pejabat Negara
Bukan tak mau ikut aturan
Tersebab mereka saja sering abaikan
Yang mana hendak kita contohkan
Contohkan iblis dan atau setan

Kalau kita berpikir jernih
Bagus lagi golongan putih
Tidak mencoblos tidak memilih
Gantian pejabat supaya merintih

Itu sekedar wacana saya
Didalam syair saya bicara
Yang mau komentar silahkan saja
Tapi usahakan pakai syair juga

Semoga pejabat ada yang baca
Menjelang nanti pilihan raya
Semoga dapat hidayah Ta’ala

Didalam mengemban amanah jelata

Posting Komentar

0 Komentar