Gara-Gara Hang Tuah


TANDA TANYA DARI HANG TUAH
Rebung dipaku malam
pucuk mentigi masih lindu dibelai embun
sesekali pungguk tersedak
lalu diam
hanya gagak yang masih terisak

dalam belantara kisah
tak banyak cerita yang ditebas
hanya sepenggalah saja
sisanya masih rimbun perawan

rebung dipaku malam
adalah saksi yang diam
bagaimana bilah tumbuhnya rapat
bagaimana tuah menjadi hebat

Zuriat Mahmud adalah deret  ke sekian
dari lena berkepanjangan

Tuah bertanya;
kenapa aku berdetak di Bintan
padahal pelanduk putih itu
hanya ada di pulau Ledang
tanya Syah Alam
bagaimana kami merayau bikin jerat
rerimbun belukar kami babat
dari purnama ke purnama
dari sempat ke sempat
kami bentangkan tempat

Mahmud menjadi malam
nafasnya terisak jadi gagak
lalu diam
menggeram
amuk
redam


##
Satu dari tiga puisi yang disertakan dalam "Festival Puisi Internasional Gunung Bintan 2018"

Posting Komentar

0 Komentar